RSS

Senin, 22 Oktober 2012

TIPS MEMBEDAKAN SAHABAT SEJATI ATAU BUKAN

Sahabat sejati tidak jauh berbeda dari mencari kekasih yang setia.
Bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Salah mencari teman, bisa-bisa terjebak dalam lingkaran sahabat "palsu".

Untuk menentukan apakah teman dekat Anda patut diandalkan sebagai sahabat sejati atau tidak, berikut ciri2 yang bukan sahabat sejati:

Bukan pendengar yang baik
Percakapan yang baik akan terjadi jika saat salah satu pihak sedang berbicara, lawan bicaranya mendengarkan dengan baik. Jika dia cenderung lebih banyak bercerita tentang diri sendiri, namun terlihat ogah-ogahan saat mendengarkan pembicaraan Anda, itu tandanya dia bukanlah sahabat yang baik.

Egois
Dia selalu meminta bantuan Anda, namun selalu menghilang saat Anda tengah mencari pertolongan? Selalu fokus pada kepentingan diri sendiri juga menjadi tanda seseorang tidak layak dijadikan sebagai sahabat yang dapat dipercaya. Sahabat yang baik ialah yang selalu ada untuk Anda di saat susah dan senang.

Tidak dapat diandalkan
Teman Anda sering membatalkan janji secara mendadak dengan 1001 alasan yang nampak dibuat-buat? Sifat ini merupakan tanda teman yang tidak dapat diandalkan, karena menepati janji merupakan hal yang penting untuk membangun kepercayaan.

Membuat Anda serba salah
Berbeda pendapat bukan berarti selalu merasa paling benar dan tidak memperhatikan opini lawan bicara. Namun jika dia enggan mengalah dan selalu membuat Anda merasa serba salah, maka dia bukanlah sahabat yang baik untuk Anda.

Tidak mampu memegang kepercayaan
Kepercayaan merupakan hal yang paling utama dalam membangun suatu hubungan, baik hubungan percintaan maupun persahabatan. Jika teman pernah membocorkan rahasia Anda, maka kepercayaan pun sudah terkoyak.
"Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya".


Sumber: Klik Disini

PENYEBAB TIDAK BERUNTUNGNYA ANDA

1. Tak Punya Selera Humor
Jika Anda tipe orang yang menanggapi segala hal secara serius, maka Anda masuk daftar pertama ini. Mulailah belajar tertawa. Tawa adalah obat paling ampuh dalam segala hal. Jika Anda tak dapat menjadikan permasalahan yang Anda hadapi sebagai lelucon, malah sebaliknya mengeluh panjang lebar tentang masalah tersebut, bisa jadi masalah ini sebenarnya tak seburuk yang Anda pikirkan. Sekali Anda buktikan, maka sepanjang hidup semua masalah tak seburuk yang Anda kira.

2. Menyalahkan Pihak Lain
Kenapa Anda begitu mudah patah? Bukan berarti mengatakan orang lain tak bersalah, tapi saat menunjuk pada hal itu, Anda akhirnya malah mengubah uang Anda sendiri. Sekali lagi, berhentilah merasa menyesali diri dan berhentilah mengeluh. Jika usaha yang Anda lakukan tak membawa hasil seperti yang diharapkan, maka lakukan hal yang berbeda. Jadi orang yang berbeda sesekali, bisa jadi hal bagus buat diri Anda. Ingat, mulailah dengan berhenti mengeluh, dan berdamailah dengan segala keadaan yang Anda hadapi.

3. Tak Bahagia Dengan Diri Sendiri Saat Melihatnya di Kaca
Kenapa bisa begitu? Dengan standard siapa Anda membandingkan diri sendiri? Anda sendiri atau orang lain? Yang Sebenarnya, Anda bisa menemukan sesuatu dalam diri sendiri yang membuat Anda bahagia, atau melakukan perubahan. Lakukan keduanya jika Anda mau. Tak seorangpun di dunia ini yang dapat menghentikan Anda berpikir bahwa Anda menarik.

4. Tak Punya Harapan Atau Stuck
Tak seorangpun yang dapat membuat Anda merasa lebih baik selain diri Anda sendiri. Anda tak bisa mengharapkan dunia berubah untuk Anda sebelum Anda mengubah diri.

5. Bertindak Lebih Dari Kemampuan
Tindakan ini membuat Anda jadi tumpul, dan khususnya tak berarti 'Semua pekerjaan dan tak ada permainan.

6. Khawatir Berlebihan
Semakin Anda khawatir, semakin kurang keyakinan Anda kalau segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Bagaimana Anda dapat mengharapkan mendapat tempat dalam kehidupan jika Anda tak punya keyakinan atau rasa percaya diri? Biarkan semua berjalan apa adanya. Rileks.

7. Iri Dengan Keberuntungan Orang Lain
Kapanpun Anda mendengar orang lain mendapat keberuntungan Anda selalu berseru, 'Orang itu bikin aku sangat kesal!' Mungkin jika Anda ikut bergembira dengan keberuntungan orang lain, maka keberuntungan yang sama bisa menular pada Anda.

8. Menyalahkan Tuhan
Kadang Anda berpikir betapa Tuhan tidak adil pada Anda. Mungkin sebaiknya mulai sekarang Anda belajar bersyukur dan maka hal-hal baik akan datang menggantikan hal-hal buruk. Anda bisa memulainya dengan bersyukur bangun dalam keadaan sehat di pagi hari.

9. Tak Menghargai Hal-Hal Baik Yang Anda Miliki
Sebagai contohnya, Anda tak pernah mensyukuri kalau Anda masih bisa bangun pagi ini dan melihat sinar matahari? Benar begitu? Mulai sekarang, Anda bisa menghitung kebaikan yang Anda miliki dalam hidup dari hal-hal kecil yang Anda miliki.

10. Mengeluh Terus Menerus
Sebenarnya, mengeluhkan satu hal malah akan lebih banyak hal lain yang Anda keluhkan. Dan yang pasti semua orang merasa terganggu dengan orang yang suka mengeluh.

Bagaimana menurut Anda? Jika benar dari 10 hal di atas ada pada diri Anda. Coba lakukan perubahan, dan ketidakberuntungan itu hanya akan tinggal bayang-bayang


Sumber: Klik Disini

PUISI UNTUK KAKAK

Kak...
Janganlah kau bersedih
Janganlah kau mengeluarkan air matamu itu
Hapuslah masa lalumu yang telah membuat hatimu sakit
Hapuslah semua kenangan sakit itu.

Kak...
Bagiku, kau bagaikan mentari pagi
yang selalu bersinar cerah
Kau bagaikan pelangi yang selalu tersenyum
Kau bagaikan danau yang indah jika ku lihat

Kak...
semua yang telah kita lakukan bersama
semua masa-masa indah
janganlah kau lupakan,

Kak...
Walaupun sekarang kita berjauhan,
Walaupun sekarang kita dipisahkan
Tetaplah tersenyum untukku...!!!


Dari Orang Yang Pernah Mencintaiku

Selasa, 16 Oktober 2012

RENUNGAN CINTA

Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya,
sebab keelokan paras dapat menyesatkan.
Tertarik lah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum,
karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari
yang gelap menjadi cerah.

Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita
cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya
menjadi seperti yang kita inginkan. Jika tidak, kita
hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita
temukan di dalam dia.

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang
lain dibukakan. Tetapi setiap kali kita terpaku terlalu lama
pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu
lain yang dibukakan bagi kita.

Orang-orang yang berbahagia tidak selalu memiliki
hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan
yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan
beberapa orang yang salah (tidak tepat) sebelum
bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti
bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

Cinta datang kepada mereka yang masih berharap
sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang
masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada
mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang
disekelilingmu tersenyum, jalani lah hidupmu sehingga
pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan
orang-orang disekelilingmu menangis.

Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika
kamu masih mau mencoba

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang
tidak mencintaimu, tetapi akan lebih menyakitkan bila
mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki
keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

Jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi
jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis,
mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari
dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka
itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang
pernah hadir dalam hidup mereka.

Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan,
pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi? jadilah
seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya
memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk
melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk
berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa
mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu
meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap- cakap lama dengannya.

Senin, 15 Oktober 2012

HARI ULANG TAHUNKU

Ngak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga hari ini sudah menginjak usiaku yang ke 24 tahun, banyak kenangan, cerita serta pengalaman hidup yang begitu berharga yang telah aku dapatkan di tahun ini. Banyak kejadian-kejadian buruk yang menimpa diriku mulai dari keegoisan, kekasaran, ketidakpedulian dan ketidaktenangan dalam lingkungan hidupku tetapi aku akan menghadapi itu semua dengan ikhlas dan aku menganggap itu semua suatu jalan untuk membentuk diriku menjadi lebih baik.

Ditahun ini aku ingin berhenti dari semua pekerjaan yang tidak berguna untuk diriku apalagi hanya menguntungkan bagi orang lain, bukan karena aku egois atau sombong tetapi aku sudah capek dan bosan berbuat baik dengan orang lain karena semua itu hanya membuat diriku menjadi orang yang kehilangan arah dan tujuan hidup. Aku hanya ingin melakukan apa yang ku mau, aku hanya ingin menjadi sesuatu yang berharga untuk diriku, aku hanya ingin melakukan apa yang ingin ku lakukan.

Mama dan papa, maafkan aku karena aku tidak bisa menepati janjiku untuk lulus kuliah dalam waktu empat tahun dan maafkan aku juga karena aku telah jatuh cinta pada seorang wanita, aku tahu bahwa semua amanah yang kalian berikan mempunyai tujuan yang baik dan aku bukan bermaksud untuk melanggar semua amanah yang engkau berikan padaku tetapi aku hanya ingin jujur, aku hanya ingin mengatakan apa yang ada dalam hatiku karena aku juga ngak mau rasa yang aku miliki akan menghancurkan semua apa yang aku miliki saat ini. aku janji aku akan berusaha semampuku untuk memberikan yang terbaik untuk diriku dan untuk kalian (mama & papa).

Untuk orang yang aku cintai tetapi tak bisa kumiliki, sejujurnya aku ingin melupakan semua tentang dirimu tetapi sampai detik ini juga aku belum bisa melupakanmu.

Terima kasih untuk semuanya atas doa dan ucapan yang diberikan, Semoga doa-doa nya didengar & dikabulkan oleh Tuhan, tidak hanya untuk saya, tetapi kepada semua yang telah mengucapkan kata-kata indah hari ini.
Sukses untuk semuanya.

Daniel Cuex's
15 Oktober 2012

KISAH KASIH AYAH

Sebuah cerita yang menurut saya sangat bagus untuk dibaca & direnungkan:D

Aku berdiri tak tenang di depan gerbang sekolah. Sudah lebih dari 1 jam aku menunggu dan tahu-tahu kesabaranku sudah mencapai ubun-ubun saja. Ayah lagi-lagi membatalkan janji sepihak begini. Tadi pagi sebelum aku berangkat sekolah Ayah menulis pesan untukku yang ditempelkan di depan pintu bahwa Ayah akan menjemputku sepulang sekolah lalu kami akan menghabiskan hari berdua untuk merayakan ulang tahunku yang ke enam belas hari ini. Tampaknya semua akan cukup indah hari ini meski aku tidak mendapati ucapan selamat ulang tahun dan kecupan manis Ayah tepat tengah malam tadi atau sekedar kue ulang tahun yang bertatahkan lilin yang menyala. Bagiku janji menghabiskan waktu berdua sudah lebih dari sekedar kado indah dari Ayah yang hampir sejak 3 bulan ini tak pernah punya waktu untukku.

Ayah selalu berangkat ke kantor sebelum aku bangun dan pulang setelah aku tertidur lelap. Otomatis aku tidak pernah mengoborol dengannya. Meski sekarang sudah ada tekhnologi dan Ayah memfasilitasiku dengan semua itu, tetap saja jarak diantara kami makin menganga hari demi hari.

Drrrt..drrrt.. handphoneku bergetar. Ada panggilan masuk dari Ayah, segera kuangkat.

“Sayang, Maafkan Ayah, Ayah nggak..”.Klik. aku memutuskan sambungan telepon itu. Aku sudah tahu sekuelnya. Daripada mendengar langsung dari Ayah membuatku semakin lara lebih baik aku matikan telepon itu. Ini seperti saat Ayah berjanji akan mengambilkan raportku namun ternyata Ayah tidak bisa karena ada janji dengan klien yang mendadak. Sontak emosiku meledak, merasa aku tak lagi punya harga di mata Ayah. Merasa aku tak punya arti buat Ayah. Untung kala itu ada Tante Linda, mama Ical,mama pacarku. Tante Linda berbaik hati mengambilkan raportku dan untungnya wali kelasku menyutujuinya.

Kali ini aku sudah tidak bisa lagi menahan emosi. Aku menelpon Ical, meminta diantar pulang ke rumah, tidak kemana-mana. Aku hanya ingin pulang dan sendiri saja. Ical manut, jadilah aku sampai dirumah 30 menit kemudian.

“Nad, kalo ada apa-apa kamu harus ngasih tahu aku ya?”, Ical berharap cemas, seolah aku ini hendak bunuh diri saja. Aku tersenyum tipis dan mengangguk.

“Kalau kamu butuh cerita,aku siap kapan aja,” Ical sibuk menawarkan bantuan.

“Makasih sayang, makasih banget. Aku cuma butuh sendiri sekarang”.

“Ini hari ulang tahun kamu, seharusnya kamu nggak melewatkannya dengan cara begini”. Aku tersenyum getir dan melangkah masuk kerumah.

Sesampainya dikamar, aku mengambil album foto keluargaku. Masih ada Ibu yang menggendongku, Ayah yang mengajariku bersepeda dan kami bertiga yang belajar berenang bersama-sama sebab sama-sama tidak bisa. Ada juga fotoku sedang mengangkat piala tinggi setelah memenangkan pertandingan catur saat berusia 10 tahun. Ayah mengangkatku tinggi-tinggi dan ibu tersenyum manis sekali.

Sayang sekali kebersamaan itu luntur, sejak Ibu meninggal 3 bulan yang lalu. Tahu-tahu Ayah menjadi sangat sibuk dan tak punya waktu. Sekedar makan malam bersama atau mengantarkanku ke sekolah tak lagi sempat. Aku malah lebih banyak menghabiskan waktu dengan Ical. Dan Ayah? Tenggelam dalam dunianya sendiri seolah aku tak ada lagi..

Aku sudah memutuskan untuk menulis surat saja buat Ayah. Kupikir itu lebih baik dan Ayah bisa membaca sesempatnya. Surat yang mengabarkan aku sudah lelah merasa sendiri dan tak dianggap penting atau bahkan mungkin dianggap ada. Jadi begini bunyi suratku..

Untuk AYAH

Terima kasih Ayah, Ayah selalu pulang setelah waktu makan malam usai sehingga aku bisa makan tanpa peraturan yang kaku

Terima kasih Ayah, Ayah terus mengganti perhatian dengan uang sehingga aku kelelahan mengahabiskannya sendirian

Terima kasih Ayah, Ayah tak pernah menjemputku atau mengantarkanku sehingga aku punya lebih banyak waktu dengan Ical

Terima kasih Ayah, Ayah tak lagi menemamiku main catur di sore hari sehingga aku bisa berkeliaran sesukaku

Terima kasih Ayah, Ayah tak lagi sempat mengambil raportku sehingga aku tak perlu melihat kebanggaan yang mengharu biru

Terima kasih Ayah, Ayah sudah melupakan hari ulang tahunku sehingga aku tidak perlu menutup mata untuk membuat permintaan sesaat sebelum meniup lilin

Maaf., aku tidak pernah mengerti dunia Ayah

Maaf, aku terlalu banyak menuntut waktu Ayah

Maaf, aku selalu saja tak peduli dengan apa yang terjadi pada Ayah

Maaf, aku tak lagi pernah bercerita tentang duniaku kepada Ayah

Maaf, aku tak lagi memberi dekapan hangat dan ucapan selamat pagi sebelum memulai hari

Maaf, aku membebani hidup Ayah

Maaf, aku menjadi anak Ayah yang membuat Ayah tak bahagia

Maaf, aku tak lagi bisa merasakan cinta dalam keluarga kita

Maaf, aku terlalu menuntut banyak maaf sedang aku tak bisa memberi apa-apa

-NADIA-

Pada baris terakhir dimana namaku berada, air mataku menetes lembut. Aku terlalu lelah sekarang untuk menahan air mata. Aku tidak lagi percaya aku masih punya keluarga. Aku lelah.. aku kehilangan arah..

Tepat pukul 11 malam aku terbangun, ternyata menangis menguras air mata dan aku kelelahan karenanya. Tahu-tahu aku sudah terbangun saja. Namun ada yang aneh, surat yang kutulis untuk Ayah tidak lagi disebelahku. Ada secarik kertas lain yang ditujukan untukku.

Untuk Nadia, malaikat kecil Ayah yang beranjak dewasa

Maaf, Ayah tak pernah lagi menemanimu makan malam atau sekedar main catur di sore hari. Ayah tahu nak, Ayah telah terlalu jauh mengabaikanmu. Tapi bagaimanapun juga sekarang Ayah sendiri. Sendiri mengurus kantor dan usaha perkebunan bunga yang dulu sempat dikelola ibu. Sendiri juga Ayah harus mengatur diri. Sendiri membesarkanmu dan pada yang terakhir ini ternyata Ayah gagal. Ayah tak pernah mau berterus terang kepadamu, kepada permintaan terakhir ibumu, bahwa kaulah yang mengurus perkebunan bunga itu, Ayah pikir kau masih terlalu kecil untuk mendapat beban seberat itu. Ayah takut masa remajamu akan lewat tanpa kau sempat menikmatinya. Ayah takut mengatakan hal ini kepadamu, takut kalau Ayah menyebut Ibu dukamu akan kembali hadir dan Ayah tak sanggup melihatmu menangis karena jauh dalam hati Ayah, Ayah akan lebih dari sekedar menangis. Ayah selalu tak tahan melihatmu bersedih, Nak. Maaf Ayah tak memberitahumu sehingga justru Ayahlah yang membuatmu merasa bersedih atas kesepian yang Ayah ciptakan.

Maaf Ayah tak pernah memberitahumu betapa Ayah sangat khawatir kau bergaul dengan tidak benar, berkawan dengan orang yang salah. Tapi ternyata kau memilih Ical masuk dalam hidupmu dan Ayah selalu yakin dengan pilihanmu. Meski Ayah sangat khawatir Ayah rasa Ayah tidak perlu mengatkannya kepadamu karena Ayah pikir itu hanya akan membuatmu merasa terbelenggu.

Maaf Ayah tak pernah memberitahumu, setiap malam Ayah selalu masuk kamarmu dan tidur disebelah ranjang diatas karpet merah itu. Ayah selalu menciummu keningmu diam-diam dan menatap senyummu yang damai dalam tidur. Itu membuat Ayah lebih kuat untuk menjalani eok hari. Hanya kamu yang memberi Ayah kekuatan. Hanya senyummu yang membuat Ayah bertahan.

Maaf Ayah membuatmu menutup telepon siang tadi. Ayah ingin berkata sebenarnya. Ayah ada di makam Ibu. Mengabarkan kepadanya tentang kau yang terus membuat kami bangga dengan prestasi dan tumbuh menjadi gadis manis yang sungguh cantik. Ayah juga bercerita kepada Ibu betapa Ayah sangat bangga kau tetap menjadi juara pertama di sekolah meski Ibu tidak ada lagi. Ayah menceritakan semuanya Nak. Ayah pikir Ibu juga harus berbahagia di ulang tahunmu ini. Tapi Ayah justru membuatmu kecewa dengan tidak menngatakannya. Entah mengapa sekarang Ayah terlalu takut berkata apa-apa. Takut Ayah akan terlalu sering mengucapkan nama Ibumu dan kau akan merindukannya dan merasa tersiksa. Dan disinilah kesalahan Ayah. Ayah tak lagi pernah berbicara kepadamu. Ayah tak pernah lagi mengatakan betapa Ayah sangat menyayangimu dan bangga padamu. Ayah terlalu takut membagi beban tentang kesedihan ditinggal Ibu. Ayah terlalu sibuk mencintaimu tapi tak pernah membuktikannya dihadapanmu.

Maaf Ayah terus membiarkanmu sendiri, maaf Ayah terlalu sering membuatmu kecewa. Maaf Ayah menyayangimu tapi kau tak lagi tahu.

Sayang, disebelahmu Ayah meletakkan kue ulang tahunmu. Entah apakah sekarang lilinnya masih menyala atau tidak. Jika masih dan kau menginginkan Ayah menemanimu untuk meniupnya, turunlah. Ayah menunggumu didepan gerbang. Tapi jika sudah lewat tengah malam dan kau tak juga turun, Ayah mengerti. Memang Ayah terlalu banyak bersalah dan lebih baik kau sendiri. Ayah mengerti dan Ayah akan membiarkan kau melakukannya sendiri.

-Ayah-

Sampai pada titik terakhir, surat itu sudh basah oleh air mataku. Aku segera berlari keluar membawa kue ulangtahunku yang sudah dingin. Ternyata Ayah sudah menungguku sejak tadi dan teteap terjaga.

“Ayah..”,aku berkata pelan. Ayah tersenyum menatapku. Segera aku berlari memeluknya.
“Ayah menyayangimu tapi Ayah tak memberitahumu. Maaf.”
“Aku yang bodoh, tak pernah merasakannya.”
Dan kami pun tenggelam dalam tangis disaksikan oleh kue ulang tahun yang membeku. Nb: kadangkala ego kita yg menjauhkan diri kita untuk salaing menyayangi