RSS

Kamis, 28 Februari 2013

CARA MELUPAKAN ORANG YANG KITA CINTAI



1. Menyibukan Diri
Sibuk dengan berbagai aktivitas tidak hanya membuat seseorang menjadi orang yang sukses dan berdikari. Apabila seorang ingin melupakan orang yang dicintai menyibukan diri dengan berbagai kegiatan bermanfaat salah satu cara praktis dan elastis. Jadikan rasa sayang terhadap dia sebagai motivator dalam meraih kesuksesan. Dengan kesibukan maka kita akan lupa dengan si dia sedangkan kesuksesan pun kita raih.

2. Tidak Berusaha Melupakannya
Hendak melupakan seseorang bukan berarti harus berusaha untuk melupakannya, apalagi sampai menghabiskan energy hanya untuk melupakan si dia. Justru dengan membiarkan berjalan alami akan lebih mudah melupakan seseorang. Hanya menghabiskan energy jika berusaha mati-matian untuk melupakannya , sebaiknya manfaatkan energy untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

3. Tidak Membenci
Dari rasa sayang akan muncul kebencian,demikian sebaliknya dari rasa benci muncul rasa sayang. Dengan membenci orang yang pernah dicintai akan menyebabkan rasa sayang itu akan muncul kembali dikemudian hari sehingga untuk melupakan dia semakin sulit, alangkah baik tidak membenci juga tidak mencintai. Dalam ajaran agama selalu dianjurkan tetap seimbang antara suka dan duka , rasa benci dan cinta maka dengan demikian seseorang akan memperoleh kebebasan ataupun kemenangan, kemenangan atas kehidupan yang sejati.

4. Mencari Pengganti
Apabila 3 cara diatas tidak dapat dilakukan, cara ini mungkin tepat untuk seorang yang belum berpikir dewasa. Dari sudut pandang saya pribadi, mencari pengganti si dia dengan orang lain adalah cara kurang tepat sebab besar kemungkinan orang yang dijadikan penggantinya hanya sebagai pelampiasan. Meski kurang tepat namun bagi orang tertentu cara ini baik untuknya.

5. Mencari Keburukan
Setiap orang pasti memiliki kekurangan , di dunia ini menurut kitab Slokantara manusia tidak ada yang sempurna bahkan malaikat sekalipun. Selama kita bercinta dengan seseorang sedikit tidaknya pasti mengetahui sisi buruk si dia. Saat ingin melupakan si dia , carilah sampai ke akar-akar sisi buruk dia, mulai dari fisik sampai sifat atau karakter yang dimiliki sehingga rasa sayang yang kita miliki akan lentur dan lebur . Mencari keburukan orang lain mungkin salah dari berbagai sudut pandang, baik etika,moral maupun agama. Tetapi cara ini juga baik untuk dilakukan meski keliru, keliru demi kebaikan diri sendiri. 6. Hindari Menyendiri
Ga bisa di pungkiri, pada saat mempunyai masalah, kita terkadang lebih suka menyendiri, ga suka di ganggu. Ubah kebiasaan itu, karena itu ga akan membantu kita untuk melupakan seseorang. Carilah teman sebanyak – banyaknya, pergilah bersenang – senang, carilah teman yang benar – benar bisa mengerti kita.

7. Cari Tempat Baru
Hindarilah pergi ke tempat – tempat yang mengingatkan kita pada dirinya, hindarilah segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya. Pergilah sejauh – jauhnya dari kehidupan yang dia sukai. Janganlah kita mengikuti kegiatan yang diapun menyukai kegiatan tersebut. Cari tempat baru, carilah kegiatan baru dimana kita ga akan pernah mengingatnya lagi. Jangan mendengarkan lagu yang dia suka, jangan menonton film yang dia suka. Hindarilah bertemu langsung dengan dirinya, karena itu akan menyakitkan.

8. Belajar Memaafkan
Belajarlah untuk memaafkan, bagaimanapun sakitnya hati kita, maafkanlah dia, karena dengan memaafkan, niscaya kita akan lebih mudah untuk melupakannya.

9. Bukalah Hatimu
Ini dia, Mungkin adalah hal tersulit yang harus kita lakukan. Cinta itu memang membutakan. Membuat kita takut, takut terjatuh lagi, takut salah. Percayalah, cinta itu ga pernah salah. Memang, apabila kita merasakan cinta yang begitu besar terhadap seseorang, biasanya kita merasa bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan perasaan seperti itu, atau bahkan kita tidak pernah mau untuk merasakan perasaan seperti itu. Kita salah, dan kita akan terus terjebak dalam keadaan putus asa yang berlebihan. Sebenarnya, cara inilah yang akhirnya berhasil buat gw. Bukalah hati kita untuk orang lain selain dia, jangan hanya terpaku pada keadaan seakan – akan hanya dialah manusia di dunia ini yang patut kita cintai. Salah besar, karena mungkin di luar sana, ada seseorang yang memang di ciptakan Tuhan untuk kita cintai dan untuk mencintai kita. Jangan pernah takut.

10. Cintailah Tuhan Diatas Segalanya
Ini yang paling sering kita lupakan dalam hidup kita. Tuhan! Yakinlah, dan percayalah, bahwa Tuhan Maha Mengetahui, jauh lebih tahu segalanya di banding kita. Tuhan pasti tahu yang terbaik buat kita, walaupun terkadang berbeda dengan yang kita inginkan. Jangan pernah cinta kita terhadap manusia jauh melebihi cinta kita kepada Tuhan, Yakin bahwa Tuhan sedang memberikan kita cobaan, sedang mengingatkan kita bahwa Dialah yang mempunyai Kuasa atas segala sesuatu.

NAK, AYAH MENCINTAIMU

Kalau Anda seorang ayah pasti sering mendengar kalimat-kalimat berikut ini: “Ayah, aku sudah mandi.” Aku sudah sudah belajar lho, Pa.” Apa aku boleh ikut abi pergi ?” Kalau bapak pulang, bawakan aku es krim ya ?” Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah respon kita saat itu ? Apakah tanggapan kita seindah binar mata mereka ? Apakah sikap kita semanis senyum mereka ? Apakah jawaban kita sebesar harapan mereka ?

Sebagai seorang ayah sungguh kita harus menyadari betapa anak-anak kita itu memerlukan senyum gagah kita. Mereka juga membutuhkan belaian sayang kita. Buah cinta kita itu selalu merindu dekapan mesra kita. Buah hati kita itu selalu menanti kecupan sayang kita di kening mereka. Yakinlah Anda bahwa tutur kata manis kita amat berarti bagi hatinya. Oleh-oleh yang kita hadiahkan begitu bermakna bagi jiwa mereka. Ketika kita mengajak mereka bepergian rasa bangga memenuhi ruang-ruang kalbunya.

Tentang buah hati kita itu, kekasih Allah, teladan kita, guru tentang cinta & kasih sayang kita, Rasulullah saw bersabda untuk kita para ayah,” Cintailah anak-anak dan kasih sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka, maka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah satu-satunya yang memberi mereka rezeki.” Dalam riwayat lain dikisahkan ada seorang Arab Badui yang menemui Rasulullah saw dan berkata,” Mengapakah engkau menciumi anak-anak kecil, sedang kami tidak pernah melakukannya ?” Maka Rasulullah saw bersabda,” Apakah kamu tidak takut bila Allah SWT mencabut rasa kasih sayang dari lubuk hatimu ?”

Bagi anak-anak, kita para ayah adalah pahlawan. Menurut mereka kita adalah sosok gagah yang menentramkan hati mereka. Buah hati kita itu amat bangga terhadap keperkasaan kita. Mereka begitu mendamba perhatian dan kehadiran kita. Namun mereka tak pandai merangkai kata tuk mengungkap cinta. Mereka juga tidak mengerti cara membisikkan rasa rindunya. Mereka mencintai kita para ayah dengan bahasa yang sering tak mampu kita mengerti. Mereka menyayangi kita dengan gaya yang sering tak bisa kita pahami. Karena itu kita sering tak menyadari bahwa ada makhluk-makhluk kecil yang begitu mencintai dan membutuhkan kita.

Saat mereka mendekat, kita sering merasa terusik. Ketika mereka mengajak bicara, kita sering merasa terganggu. Waktu mereka bertanya, sering hati kita merasa tak nyaman. Tangisan mereka seperti suara petir bagi telinga kita. Teriakan mereka bagai badai yang menerjang jiwa kita. Padahal seperti itulah cara anak-anak mencintai kita. Begitulah cara mereka menyayangi kita. Dengan cara seperti itulah mereka ingin menyampaikan bahwa mereka amat membutuhkan kita. Hanya cara seperti itulah yang mereka mengerti untuk menyentuh cinta kita.

Boleh jadi kita belum mampu menjadi ayah yang indah untuk anak-anak kita. Saat mereka menangis kita malah membentaknya. Ketika mereka bertanya kita tidak menggubrisnya. Waktu mereka belajar, kita tidak ada di sisi mereka. Mereka sakit tanpa ada kita di sampingnya. Mereka sedih tanpa ada yang menghiburnya. Mereka jarang kita belai. Mereka jarang kita cium. Kadang pekerjaan kita membuat kita tak menyadari bahwa ada yang menanti-nanti kedatangan kita hingga tertidur di depan pintu rumah kita.

Sudah tiba saatnya bagi kita para ayah untuk mengerti bahasa cinta anak-anak kita. Kita harus memahami cara mereka dalam mencintai kita. Dengan demikian kita bisa menjadi seperti yang mereka pinta. Kita mesti berupaya menjadi seperti yang mereka harapkan. Kita harus menjadi pendengar yang menyenangkan saat mereka berbicara. Ketika mereka mendekati kita sehasta, kita mendekati mereka sedepa. Saat mereka memanggil, kita datangi mereka dengan sepenuh jiwa. Sewaktu mereka menangis, kita akan mendekapnya dengan penuh cinta. Kita juga tak akan pernah lelah tuk berbisik mesra,” Nak, ayah mencintaimu.

Senin, 04 Februari 2013

KISAH SEORANG ANAK PEMARAH DAN AYAH BIJAK

Suatu waktu ada seorang anak pemarah yang mengadu kepada ayahnya agar ia bisa menghilangkan sifat marahnya itu. "Yah, aku ingin jadi orang yang disukai banyak orang,aku ingin hilangkan sifat jelekku ini, caranya gimana ya yah?" anak itu berkata ayahnya.

Ayahnya menjawab, "Ya sudah kalau begitu ayah sangat senang sekali mendengarnya nak, coba kau cari dan kumpulkan sekantung paku anakku". "Untuk apa yah?" anak itu menjawab. "Sudahlah nanti juga kau tahu anakku" Ayah berkata sambil memberikan senyum yang indah.

Ayah menyuruh anaknya untuk mengumpulkan paku-paku agar setiap anaknya marah atau membuat orang marah,ia bisa tancapkan paku itu ke sebuah batang pohon di depan rumahnya.

Hari pertama anak itu telah menancapkan 20 paku artinya ia telah marah selama 20 kali.
Melihat itu ayah hanya tersenyum bahagia atas usaha yang dilakukan anaknya itu.

Hari kedua anak itu menancapkan 15 paku artinya ia telah mengurangi amarahnya. Jadi total ada 35 paku yang tertancap di pohon depan rumahnya itu.

Hari ketiga hanya 5 paku yang tertancap sampai hari ke empat tidak ada paku yang tertancap di pohon itu. Jadi ada 40 paku yang tertancap di pohon itu. Melihat kesungguhan anaknya, ayah merasa sangat gembira."Nak, ayah sangat senang melihat kesungguhanmu, sekarang ayah minta agar setiap kali kau bisa menahan amarahmu engkau bisa cabut satu paku dalam pohon itu" Minta sang ayah.

"Baiklah ayah akan aku lakukan" kata anaknya.

Setiap hari anak itu berhasil menahan amarahnya dan seiring berjalannya waktu maka anak itu bisa mencabut paku-paku yang tertancap di pohon itu hingga kemudian tercabutlah semua paku. "Anakku lihatlah kau telah berhasil mengalahkan egomu sendiri tapi lihatlah lubang di pohon ini, seperti kau menusukkan pisau kepada seseorang berapa kali pun engkau meminta maaf luka itu akan tetap ada persis seperti lubang-lubang paku yang ada di pohon ini" dengan bijaknya ayah memberi nasihat. Anak itu berkata, "Aku tahu yah maksudnya, sekarang aku tak kan lagi membiarkan ego ku mengendalikan hidup ini.
Aku akan menjadi orang yang memberikan kesan positif kepada seseorang agar pesan itu selalu tertancap kokoh di hatinya". Dengan perasaan senang ayah tersenyum.

Semoga bermanfaat :))
Salam sukses.

Minggu, 03 Februari 2013

TERIMA KASIH CINTA

Ketika kutak sempurna
hanya maafmu yang kuharapkan
yang bisa mengerti arti kekuranganku

Ketika aku tak mampu memetik salah
hanya pengertianmu yang kusinggahi
dan mengembalikanku­
menjadi sosok yang berarti
menelaah waktu yang kian bengas

Ketika kumerasa terendah dihatimu
ku masih menanti rindumu
menguak resah yang bergeliat dijiwaku

Terima kasihku tak bertepi
padamu duhai yang terindah
tak ada satu tempat membuatku lebih nyaman
selain disampingmu

Terima kasihku berulang ulang
kau mampu memberiku satu jalan yang nyaman
dihatiku yang tiada sempurna buatmu

Kuingin memberikan yang terbaik
untukmu yang selalu mengajariku tuk tersenyum
yang tak jemu mengajariku
mengeja waktu dengan kesabaran
trimakasih
sayangku takkan pernah hilang
meski kuharus tertatih dalam ketabahan.

Jumat, 01 Februari 2013

AKU JATUH CINTA

Kuterhanyut dalam bayanganmu
Wajah anggun tubuh menawan
Kau kekasih impianku.

Hanya dirimu yang tampak nyata
Tatapan mata penuh pesona
Dimataku kau sempurna tanpa cela.

Rinduku datang memecah bayangan
Kegelisahan selimuti rasa
Banyak kata ingin ku ungkap.

Kurindukan tatapan mata juga suaramu
Kurindu berada disampingmu
Kuingin kau simpan aku dihatimu
Karena aku jatuh cinta padamu.

PESAN IBU

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan.
Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya,­­ "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"
"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.

Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.
Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."
Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."

Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali.
Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."

Dengan senang hati diterimanya uang itu.
Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.

Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"
"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya.Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."

Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.
Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."
Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."

Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.

Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang.

KENANGAN CINTA KITA

Terasa indah saat kita bersama
menjalani cinta kita berdua
sekian lama kita bersama
tak pernah ku duga akan berakhir

Mungkin ini yang terbaik
untuk aku dan kamu
kita saling mencintai namun
kenyataan tak pernah seindah mimpi kita

Mungkin juga aku tak kan pernah
bisa melupakanmu selamanya
aku ingin melihatmu bahagia
walau kebahagiaanmu tak bersamaku

Sekarang kita telah berbeda
aku bukanlah seperti yang dulu
selamat tinggal cinta terindahku
“Aku Sayang Kamu".